Caption : ist
Hariannarasi.com, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menorehkan catatan impresif dalam perang terbuka melawan peredaran narkotika di Tanah Air.
Dalam kurun waktu sepuluh bulan, periode Januari hingga Oktober 2025, korps Bhayangkara berhasil mengungkap 38.934 kasus kejahatan narkoba.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Capaian ini bukan sekadar angka statistik. Dari puluhan ribu kasus tersebut, Polri meringkus lebih dari 51.000 pelaku.
Yang paling mencengangkan adalah jumlah barang bukti yang berhasil diamankan: total 197,71 ton berbagai jenis narkotika gagal beredar dan meracuni masyarakat.
Gebrakan besar ini sontak menuai apresiasi tinggi dari Senayan. Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil, memandang pencapaian ini sebagai cerminan komitmen kuat dan keseriusan Polri dalam misi menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman laten narkoba.
“Apresiasi setinggi-tingginya untuk Polri. Namun, angka fantastis ini sekaligus menjadi alarm keras bahwa sindikat narkoba masih sangat aktif dan masif beroperasi di Indonesia,” ujar Nasir.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan penuh kepada Polri. “Polri butuh penguatan, baik dari sisi anggaran, peningkatan kompetensi SDM, hingga penyediaan peralatan modern untuk mengimbangi modus operandi sindikat yang kian canggih,” tegasnya.
Dukungan lebih lantang disuarakan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. Ia memberikan pujian khusus kepada Bareskrim Polri atas keberhasilan operasi besar yang, menurutnya, telah menyelamatkan jutaan nyawa anak bangsa.
“Ini capaian luar biasa. Jika diberi nilai, kinerja Polri dalam pemberantasan narkoba ini layak mendapat angka 9,5 dari 10,” kata Habiburokhman secara lugas.
Kedua legislator tersebut sepakat bahwa keberhasilan Polri ini merupakan implementasi nyata dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ketujuh yang berfokus pada pemberantasan narkoba.
“Ini adalah wujud nyata komitmen Polri, selaras dengan misi Presiden untuk memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya. Sebuah upaya konkret menjaga masa depan bangsa dari bahaya narkotika,” pungkas Habiburokhman. (*)








