Caption : ist
Hariannarasi.com, Bandar Lampung – Peringati Hari Buruh Internasional atau sering disebut dengan istilah May Day, ratusan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Lampung turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka, di Bundaran Tugu Adipura, Kamis (1/5).
Aksi ini diikuti berbagai kelompok massa, antara lain serikat buruh, mahasiswa, kelompok perempuan, hingga petani dan masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlihat juga, kelompok massa dengan berbagai unsur tersebut membawa spanduk dan banner yang bertuliskan aspirasi mereka kepada pemerintah.
Beberapa aspirasi atau tuntutan itu di antaranya adalah penerapan upah minimum sebesar Rp4 juta, penghapusan sistem kerja kontrak (outsourcing), pencabutan UU TNI serta pembatalan RUU Polri.
Tuntutan lainnya yakni penolakan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, pembatalan Omnibus Law, pelaksanaan reforma agraria sejati, dan jaminan perlindungan sosial yang transformatif.
Koordinator aksi, Basirudin, menjelaskan jika berbagai tuntutan itu barmuara pada satu tuntutan utama yakni soal kesejahteraan buruh.
“Setiap peringatan May Day, kami akan tetap turun ke jalan. Pemerintah harus membuat regulasi yang berpihak kepada rakyat,” kata dia menjelaskan tuntutan aksi massa.
Ia menegaskan, penerapan upah minimum nasional menjadi langkah konkret untuk memperbaiki kondisi ekonomi buruh.
“Dengan upah Rp4 juta, saya yakin daya beli dan kesejahteraan buruh akan meningkat,” ungkapnya. (*)